Sticky

Minggu, 12 Agustus 2012

Invitation Only

Karena blog ini dalam tahap pengembangan maka kami memutuskan untuk memilih setiap penulis yang memajang karyanya di sini :)

 

Dan jangan khawatir bagi kamu yang berminat silakan email alamat gmail kamu di cewek.oranye@gmail.com :)

 

Dan kamu bisa gabung di grup facebook di https://www.facebook.com/groups/OranjeAcademy/ :)

 

Ayo kita majukan dunia fantasi Indonesia!

Rabu, 22 Agustus 2012

Anne and Seven Ridders–Episode 2

 Episode 1

“…Anne…”

“…….”

“…Jangan takut…”

--------------------------------------------

“….Alvin?”

“Hei. Kau sudah sadar ternyata”
“Dimana ini? Hoahm~hei! Kita harus mencari Sofia, Al!”

“Oke-oke. Tenang dulu bisa? Banyak hal yang sudah terjadi di ibukota tadi malam”

“Ibukota? Maksudmu Zon?”

“Ya. Aliansi Red Band sudah menjatuhkan ibukota

“……………”

“HEI! HEI! ANNE! BERHENTI MENYAKITI DIRIMU SENDIRI LAGI!”

“TIDAK! AKU INGIN MIMPI INI CEPAT BERAKHIR!”

“……Sudahlah, tenang. Aku juga ingin ini cepat berakhir”

------------------------------------------

“Anne. Kita harus berpisah dari rombongan ini”

“……Kita akan kemana?”

“Kita akan mencari temanmu itu”

“Lalu rombongan ini?”

“Mereka akan pergi ke Lockist”

“…..Jadi apa rencanamu?”

“Kita akan mencegat rombongan lainny~hei, lihat ada rumah”

--------------------------------------------

“Hei, namaku Nick…. Well, aku bermarga Beheim. Dan aku menunggu-nunggu untuk perjalanan seru seperti ini!~”

“Hei, Nick. Kau bicara pada siap~Ugh!”

“Nah! Kenalkan ini Alvin Aldebaran, yang telah mengajakku ikut. Terimakasih, Al! Jadi mengapa kita harus mencari gadis ini?”

“Lepaskan tanganmu!~Tanya saja dia”

“Ohh. Hei, Anne!~Oke, ini Anne Gyllenhaal~Perkenalkan dirimu”

“….Hallo~”

“Oh, well. Dia cukup pemalu. Jadi katakan mengapa kita harus mencari gadis ini~siapa tadi? Sofia?”

“Iya. Sofia Croozteran. Dia akan menunjukkan jalan menuju Rodea~”

“RODEA?! Wow. Itu tempat yang ingin sekali kukunjungi!~Ehem. Jadi Rodea itu adalah sebuah tanah tempat tinggal Melodie, sang Dewi~eh iya, Anne?”

“Iya. Sang Dewi Bulan akan membantu kita untuk menghentikan perang.”

“Ohh”

“Dan, Nick?”

“Anne?”

“Hahaha. Aku berterimakasih kau mau ikut~”

“Hei! Harusnya aku yang berterimakasih padamu. Kau mengajakku untuk keluar dari tempat itu. Tempat itu sangat membosankan, kau tau~”

“AWAS!”

DUAARRR!

“Sial, itu Red Band! Nick! Cepat masuk ke dalam hutan!”

---------------------------------------

“…….”

“Hhhh-hhhh”

“………..”

---------------------------------------------

“Di sini Nicholas Geheim. Aku bersama Anne dan Alvin sedang bersembunyi di balik sebuah pohon besar dalam hutan Zwart~”

“Sssstt. Diamlah”

“………Al. Lihatlah”

“Tidak mungkin. Dia seorang frameless”

“Al, kita harus menolongnya. Aku melihatnya dalam mimpi”

“Baiklah. Kita butuh umpan”

“Hei, kenapa kalian berdua memandangku?!”

------------------------------------------------

“Disini, Nick. Sial. Aku harus menjadi umpan. Oke. Lihat ke depan, itu adalah seorang frameless. Dan aku baru kali ini melihat seorang frameless di tanah Edea! Gila. Dan kita semua harus menolongnya. Oke, sekarang lihatlah seorang Geneim beraksi”

Dor! Dor! Dor!

“AAARGGH!”

“Kita diserang!”

“Itu dia! Tembak!”

“…………”

Tratatataatt tat tat tat!

“…….Wuuaaa!!”

“Kejar dia! Kalian berdua, tunggu di sini”

------------------------------------------------------

“Oke, frameless. Jadi ceritakanlah semuanya~Aduh! Kenapa kau menjitakku, Al?”

“Bisakah kau bantu aku menambah kayu bakar? Dan berhentilah berbicara pada benda itu”

--------------------------------------------------------

“Oke, disini Nick. Dan aku belum menjelaskan kalau kita mendapat tambahan teman, seorang frameless! Wow!~Errrr, jadi siapa namamu tadi? Celvin?”

“Bukan. Claire. Claire Villain Vharanas”

“Oh yeah. Claire. Jadi ceritakan kisahmu”

“Aku hanya ingin kembali pulang ke Tanah Suci Bedina”

“Dimana itu?”

“Di Daratan Utama”

“Oh itu cukup jauh”

“Kau tau itu dimana, Nick?”

“Well, Anne. Menurut buku yang aku baca itu melewati laut Railza”

“Wow, laut Railza ya”

“Kau tau, Claire. Sangat jarang kita bertemu dengan frameless, dengan Edea yang sangat anti-frameless. Sepertinya kau salah jalur”

“Tidak”

“Lalu?”

“Well, aku diutus oleh para tetua untuk mencari para pahlawan dari Edea yang akan menuju Rodea dan membantu mereka~”

“Tunggu, Rodea?”

“Well, kita akan pergi ke Rodea, Claire”

“Baiklah. Berarti kalianlah yang kami cari”

“Oke”

“Sangat kebetulan sekali”

“Terimakasih, Claire”

“Tidak apa-apa, Anne. Para tetua juga menggambarkan seorang gadis yang persis seperti kau”

“Oh yeah, dia seorang gadis yang ditakdirkan~”

“Aku masih penasaran, bagaimana kau menyeberang lautan seluas itu. Maksudku kau berasal dari Tanah Utama, sedangkan kita berada di Tirtadine”

“Dia seorang Summoner, Nick”

“…..umm yeah, itu menjelaskan semuanya, Anne~Tunggu, kenapa langit menjadi terang?”

“Oh. Sial. Mereka membakar hutan ini!”

----------------------------------------------------------------

7 komentar:

Anonim mengatakan...

boleh sih kalau dengan dialog saja, tapi dari dialog ini juga ga jelas jalan ceritanya, seakan selalu loop terus menerus. Orang bisa malas kalau hanya dialog saja, tak ada "bumbu" pemanisnya. Jujur, saya sendiri bingung cerita itu bagaimana alurnya :\

Jojoz mengatakan...

Oh gitu ya bang. Oke terimakasih kritiknya :)

Anonim mengatakan...

dita qtuvella:
saya setuju dengan anonim, karena hanya memakai dialog,sehingga tidak jelas latar waktu dan tempatnya dan tidak jelas konflik yang sedang dialami tokoh. mungkin itu saja. semoga tetap terus menulis ya, hidup cerita fantasi!

Anonim mengatakan...

dita qtuvella:
saya setuju dengan anonim, karena hanya memakai dialog,sehingga tidak jelas latar waktu dan tempatnya dan tidak jelas konflik yang sedang dialami tokoh. mungkin itu saja. semoga tetap terus menulis ya, hidup cerita fantasi!

Super Cool Books mengatakan...

awal yang baik! :) senang melihat ini

Jojoz mengatakan...

terimakasih :)

Jojoz mengatakan...

terimakasih :)